Mimpi ke luar negeri sejak SMA akhirnya tercapai. Belanda, negara pertama yang saya kunjungi. Melalui program beasiswa StuNed, menjadi pintu masuk untuk menjelajah Eropa. StuNed saya sebut sebagai tiket masuk Eropa karena dengan beasiswa ini saya bisa mengunjungi 3 negara Eropa lainnya, yakni Jerman, Belgia dan Perancis. Cerita singkat petualangan di negara-negara tersebut akan disajikan dalam postingan terpisah.
Kita mulai dari Utrecht, Belanda. Kesan pertama ketika mendarat di bandara Schipol. Perjalanan panjang dari Jakarta, setelah sebelumnya transit di Kuala Lumpur menyisakan penat yang luar biasa. Ini adalah kali pertama melakukan penerbangan jarak jauh dengan waktu tempuh yang panjang.
Setibanya di bandara Schipol kesan pertama adalah wow bandaranya luar biasa keren. Bandara ini sangat besar, modern dan berkelas. Berbeda dengan bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Sebagai perbandingan adalah conveyor belt bandara. Carouselnya sangat banyak dan ukurannya besar. Maklum setiap penumpang dapat jatah bagai 30 Kg, jadi tentu perlu difasilitasi dengan conveyor belt yang sepadan.
Angin dingin menyambut kedatangan kami di bulan September 2010. Dari Schipol Amsterdam, rombongan melanjutkan perjalanan ke Utrecht dengan bus. Kami dijemput sebuah bis wisata kapasitas sekitar 50 orang. Bus ini dikemudikan oleh seorang sopir yang sepertinya berusia lima puluhan. Sang sopir sudah berumur tapi nampak cekatan. Bus dengan desain yang sangat aneh pikirku. Ruang kemudi sopir berada lebih rendah dibandingkan kabin penumpang. Dari kabin penumpang, kami bisa melihat dengan leluasa pemandangan di sepanjang jalan.
Jalan yang kami lalui mirip seperti jalan tol kalau di Jakarta. Lengang luas dan lalu lintas lancar. Sepanjang perjalanan kesannya adalah damai dan teratur. Kiri kanan hamparan lahan pertanian hijau dan luas. Satu peristiwa yang masih saya ingat, ada kecelakaan mobil di jalur yang kami lalui. Berbeda dengan kecelakaan di Indonesia, penanganan kasus kecelakaan mobil di Belanda sepertinya dilakukan dengan sigap. Nampak mobil derek sudah siap di lokasi untuk memindahkan mobil sedan yang terperosok ke tepi jalan. Petugas polisi mengatur kelancaran lalu lintas. Dan uniknya tidak ada pengendara yang berhenti untuk menonton. Semua ditangani secara profesional dan menghargai hak orang lain.
Comments