Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2009

Ribuan Massa Bersihkan Monas

Minggu, 28 juni 2009, relawan Jakarta Green Monster bersama Caring Community, Green Radio, HSBC dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sebuah aksi masal bersih sampah di silang selatan Monas. Ini adalah aksi bersih sampah dengan peserta terbanyak yang pernah dilakukan JGM. Sekira 2.500 orang terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan dalam rangka peringatan ulang tahun Jakarta ke 482 ini. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di sini. Namun, yang paling banyak adalah sampah plastik dan styrofoam. Dalam waktu 1 jam, jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 19,49 meter kubik atau setara dengan volume 2 moda transportasi kancil. Aksi yang digelar kali ini menggunakan konsep pasukan perang lengkap dengan gerobak sampah, kantong sampah, bendera warna sebagai identitas kelompok dan tentunya pasukan pembersih sampah. Aksi bersih sampah “di luar kandang” ini merupakan salah satu bentuk kampanye untuk menumbuhkan kepedulian warga Jakarta pada sampah. Penentuan Monas sebagai

Ratusan Warga Jakarta dan Bogor Melakukan Aksi Serempak untuk Ciliwung

Jakarta, 5 Juni 2009. Sejumlah organisasi dan komunitas warga di Jakarta dan Bogor secara serempak melakukan aksi kepedulian bagi Ciliwung. Aksi yang akan melibatkan ratusan orang ini dilakukan sebagai upaya untuk menggalang kepedulian warga Jakarta dan Bogor terhadap rusaknya fungsi ekologis dan sosial Sungai Ciliwung. Aksi ini juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni dan Hari Kelautan Sedunia tanggal 8 Juni. Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai besar di Jawa dan telah ratusan tahun lamanya menjadi urat nadi kehidupan warga masyarakat Jawa Barat dan Jakarta. Perubahan fisik sungai ini telah berdampak luas pada kehidupan masyarakat di kedua propinsi. Sungai yang tadinya berperan penting bagi kehidupan manusia, kini telah kehilangan fungsi utamanya. Kualitas air Sungai Ciliwung akhirnya mengalami penurunan dari waktu ke waktu karena pencemaran air, penyempitan badan sungai, dan pendangkalan. ”Kawasan Cagar Budaya Condet sebagai salah