Tahun 2008 lalu, Jakarta Green Monster memfasilitasi siswa St. Laurensia Alam Sutera. Kunjungan kali ini membawa konsep yang berbeda, karena siswa yang datang diharuskan mencari bahan untuk presentasi pada proyek akhir. Tahun berikutnya, maksudnya 2009, hasil kunjungan tersebut lalu dipresentasikan dengan konsep kreatif mereka. Pada hari kemarin, ada yang membuat materi kampanye, pernik-pernik unik lain dan ada yang membuatnya jadi drama.
Tema yang diangkat setiap kelompok pun berbeda. Ada yang melihat dari sisi wisatanya, peran ekologinya dan juga sosial ekonominya. "Keren deh pokoknya.. ga nyangka mereka bisa kreatif seperti itu. Di luar dugaan" ujar Edy koordinator pendidikan lingkungan JGM.
Berikut ini merupakan cukilan skenario drama yang dipresentasikan siswa Laurensia. Drama dari kelompok Stephen dkk ini memabwa konsep mesin waktu. Mereka mencoba mengingatkan kondisi bumi ini di masa yang akan datang kalau tidak dijaga dengan baik. Kisah ini berlatar belakang di tahun 2424 (masa depan) dan tahun 2009 (masa lalu).
Di tahun 2424, tersisa satu pohon mangrove yang berasal dari masa lalu. Dan akhirnya, pohon tua itu mati juga, karena kerusakan lingkungan yang sudah makin berat. Untuk menyelamatkan masa depan, sekelompok remaja menggunakan mesin waktu untuk kembali ke tahun 2009, di mana alam belum rusak parah.
Sesampainya di tahun 2009, keempat remaja ini bertemu dengan manusia yang bernama Mr. Anthony. Mereka mengingatkan Mr. Anthony untuk menjaga lingkungan agar tidak rusak seperti di masa depan.
Mereka membawa sebuah transporter remote yang berfungsi untuk berpindah lokasi di tahun 2009. Dan tentu saja Mr. Anthony menjadi salah satu agen dari tahun 2009 yang akan mereka siapkan untuk menyelamatkan bumi.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah hutan mangrove. Di hutan mangrove ini mereka terkejut masih bisa melihat monyet ekor panjang bergelantungan di pohon, melihat Nypa fructicans dan burung langka Bubut jawa. Di tengah kekaguman tersebut, mereka berpindah ke tempat lain dan kali ini membahas tentang banjir.
Pada peristiwa tersebut mereka melihat dua orang pengusaha. Mereka pengusaha yang kaya karena merusak lingkungan. Kejahatan itu mereka lakukan dengan melakukan illegal logging, membangun komplek perumahan mewah di lahan yang seharusnya bukan untuk perumahan. Perbuatan mereka sudah beberapa kali di demo oleh penduduk, tapi tidak pernah digubris. Sampai kejadian ada yang melempar sepatu saat terjadi demo.
Karena perbuatan itu, timbullah banjir besar. Dan pengusaha ini akhirnya melihat dan merasakan dampak dari perbuatan yang tidak ramah lingkungan.
Transporter remote dipencet dan kondisi berubah lagi, saat ini ada di tahun 2424. Di mana ada kampanye partai politik untuk pemilihan caleg dengan mengangkat isu lingkungan. Kampanye caleg ini patut diacungi jempol, pasalnya sang caleg melakukan aksi bersama bersih kali. Bagian cerita ini menggambar tentang "How to protect our environment"
Keempat remaja dari masa depan itu lalu mengajak Mr. Anthony untuk mulai peduli lingkungan. Mereka membawa bibit mangrove. Remaja 1 dan 2 berkata "you can do that if the disaster hasn't come yet but if the disaster has come". Kemudian disahut
remaja 2 "you just can do one thing". Remaja 3 berkata "which is plant the new mangrove trees." Kemudian bersama-sama mereka mengatakan "We lose it, We die...."
Karena misi sudah selesai, mereka segera kembali ke masa depan dengan mesin waktu dengan meninggalkan bibit mangrove untuk ditanam dan dirawat oleh Mr. Anthony. The End. (Aq)
Sumber cerita : Stephen Angkiriwang (siswa St Laurensia)
Tema yang diangkat setiap kelompok pun berbeda. Ada yang melihat dari sisi wisatanya, peran ekologinya dan juga sosial ekonominya. "Keren deh pokoknya.. ga nyangka mereka bisa kreatif seperti itu. Di luar dugaan" ujar Edy koordinator pendidikan lingkungan JGM.
Berikut ini merupakan cukilan skenario drama yang dipresentasikan siswa Laurensia. Drama dari kelompok Stephen dkk ini memabwa konsep mesin waktu. Mereka mencoba mengingatkan kondisi bumi ini di masa yang akan datang kalau tidak dijaga dengan baik. Kisah ini berlatar belakang di tahun 2424 (masa depan) dan tahun 2009 (masa lalu).
Di tahun 2424, tersisa satu pohon mangrove yang berasal dari masa lalu. Dan akhirnya, pohon tua itu mati juga, karena kerusakan lingkungan yang sudah makin berat. Untuk menyelamatkan masa depan, sekelompok remaja menggunakan mesin waktu untuk kembali ke tahun 2009, di mana alam belum rusak parah.
Sesampainya di tahun 2009, keempat remaja ini bertemu dengan manusia yang bernama Mr. Anthony. Mereka mengingatkan Mr. Anthony untuk menjaga lingkungan agar tidak rusak seperti di masa depan.
Mereka membawa sebuah transporter remote yang berfungsi untuk berpindah lokasi di tahun 2009. Dan tentu saja Mr. Anthony menjadi salah satu agen dari tahun 2009 yang akan mereka siapkan untuk menyelamatkan bumi.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah hutan mangrove. Di hutan mangrove ini mereka terkejut masih bisa melihat monyet ekor panjang bergelantungan di pohon, melihat Nypa fructicans dan burung langka Bubut jawa. Di tengah kekaguman tersebut, mereka berpindah ke tempat lain dan kali ini membahas tentang banjir.
Pada peristiwa tersebut mereka melihat dua orang pengusaha. Mereka pengusaha yang kaya karena merusak lingkungan. Kejahatan itu mereka lakukan dengan melakukan illegal logging, membangun komplek perumahan mewah di lahan yang seharusnya bukan untuk perumahan. Perbuatan mereka sudah beberapa kali di demo oleh penduduk, tapi tidak pernah digubris. Sampai kejadian ada yang melempar sepatu saat terjadi demo.
Karena perbuatan itu, timbullah banjir besar. Dan pengusaha ini akhirnya melihat dan merasakan dampak dari perbuatan yang tidak ramah lingkungan.
Transporter remote dipencet dan kondisi berubah lagi, saat ini ada di tahun 2424. Di mana ada kampanye partai politik untuk pemilihan caleg dengan mengangkat isu lingkungan. Kampanye caleg ini patut diacungi jempol, pasalnya sang caleg melakukan aksi bersama bersih kali. Bagian cerita ini menggambar tentang "How to protect our environment"
Keempat remaja dari masa depan itu lalu mengajak Mr. Anthony untuk mulai peduli lingkungan. Mereka membawa bibit mangrove. Remaja 1 dan 2 berkata "you can do that if the disaster hasn't come yet but if the disaster has come". Kemudian disahut
remaja 2 "you just can do one thing". Remaja 3 berkata "which is plant the new mangrove trees." Kemudian bersama-sama mereka mengatakan "We lose it, We die...."
Karena misi sudah selesai, mereka segera kembali ke masa depan dengan mesin waktu dengan meninggalkan bibit mangrove untuk ditanam dan dirawat oleh Mr. Anthony. The End. (Aq)
Sumber cerita : Stephen Angkiriwang (siswa St Laurensia)
Comments