Skip to main content

Hendra Aquan, Life To Be Different

Hendra Michael Aquan is the famous people among his friend. Pria kelahiran kota gudeg 25 tahun lalu ini memiliki keunikan dan keanehan yang kadang menurut pandangan temannya tidak lazim. Hobinya juga terbilang unik seperti mengoleksi bendera negara asing, lagu kebangsaan asing, kain tradisional nusantara. Tertarik dengan fotografi dan videografi. Pernah membuat dan membintangi beberapa film indi. Bisa memainkan gitar, piano, organ, keyboard, suling. Berangan bisa memainkan biola. Gemar membeli buku tapi sukar untuk membacanya sampai tuntas. Suka dengan musik klasik dan musik tradisional. Senang traveling. Daerah yang sudah dirambahnya Banjarmasin, Palembang, Bali, Lombok, Jakarta, Jogja, Semarang, Wonosobo, Klaten, Bandung, Cirebon, Kuningan, Bekasi, Surabaya, Magelang, Malang. Bercita-cita untuk menjelajah nusantara dan Eropa. Suka dengan outdoor activities seperti camping, rope rapelling, hiking dan sudah mencapai Puncak Rinjani. Penggila komputer dan internet. Tidak percaya? Sila buktikan. Ketik kata kunci Hendra Aquan di mesin pencari dan lihat apa saja yang ditampilkan dari internet.


Rambut Kribo ala Giring Nidji merupakan icon nya. Kemiripan itu yang kadang membuat media massa tertarik untuk sekedar mengutip pendapat maupun mengorek berbagai info tentang Jakarta Green Monster. Tak kurang dari media cetak dan media elektronik baik lokal, nasional dan internasional pernah disambanginya.


Hendra, demikian panggilan akrabnya merupakan penanggung jawab program pengelolaan sampah. Salah satu aktifitas yang sedang digarapnya adalah pemberdayaan warga RW 4 Kapuk Muara dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Bersama Devie, Ichay dan Putri, yang tergabung dalam tim Kapuk, mereka rela untuk berpanasan sampai bermalam-malaman di Kapuk Muara untuk berinteraksi dengan warganya. Apa sih yang mereka lakukan kok sampai segitunya? Mereka saat ini sedang merangkul dan mensosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah pada kelompok masyarakat dengan tujuan warga terbebas dari masalah sulitnya buang sampah sekaligus untuk menjaga kelestarian Kali Angke yang mengalir di samping pemukiman warga.


Kelompok warga yang dimaksud antara lain ibu kader PKK, pemuda, pengurus RT dan RW, bahkan sampai ke anak-anak. Kegiatan yang berjalan saat ini adalah pembuatan kompos dan kreasi dari bekas kemasan yang dilakukan ibu kader PKK. Pengelolaan sampah warga di RT 8 yang dilakukan oleh pemuda dan pengurus RT. Selain itu mereka juga masuk dengan kurikulum pengenalan sampah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mawar Indah.


Mimpi besar tim Kapuk adalah adanya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh semua kelompok warga dan hasilnya dapat dipakai untuk memenuhi keperluan rumah tangga mereka. Misal, dari pengolahan sampah organik, kompos yang diperoleh dapat dipakai untuk pupuk tanaman. Dari pengolahan sampah plastik dapat menjadi kreasi menarik seperti tas. Dari pengolahan sampah kertas dapat dibuat kertas daur ulang yang menarik.


Anda tertarik dengan program sampah JGM? Silahkan bergabung dengan tim Kapuk. Syarat untuk bergabung tidak sukar, yang dibutuhkan adalah semangat dan komitmen. Mudah bukan? Untuk info lebih lanjut sila hubungi Hendra Aquan. Email : hendra.aquan@gmail.com, HP : +628157988053.

Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya Kena Tilang Kedua

Nasib orang siapa tahu, kira-kira begitulah bunyi sebuah kata bijak yang kerap kita dengar. Kejadian itu akhirnya terulang lagi pada 2 September 2008 jam 23.30 di sekitaran Tebet. Hari itu aku ada pertemuan dengan Edy dan Nai di Mampang Prapatan. Biasalah membahas tentang kerjaan. Setelah selesai, jam 23.00 aku dan Edy beranjak pulang dengan rute pertama adalah mengantar Edy ke Cawang, karena dia akan pulang ke Bogor. Sesampainya di jalan protokol, saat akan putar balik ke arah Cawang perasaan mulai tidak enak. Di beberapa titik kami menyalip patroli BM. Sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu muncul jika saja lampu motorku bekerja dengan baik. Sebelumnya memang sudah diingatkan Pandam untuk berhati-hati jika melalui jalan protokol apalagi dengan lampu yang hidup enggan matipun tak mau, bakal jadi sasaran empuk patroli BM. Perjalan menuju Cawang tidak menemui hambatan berarti, walaupun pupil mata harus bekerja maksimal, maklum perjalanan hanya memanfaatkan cahaya bulan dan sorot kenda...

Impact of Agrarian Change in Indonesia

Indonesia is a country that is facing a number of challenges related to food security and social protection, particularly in the context of agrarian change. On one hand, the country has seen an increase in agricultural productivity and exports, which has contributed to economic growth and development. On the other hand, this agrarian change has also led to a number of paradoxes, including a decline in food security and social protection for many of the country's most vulnerable citizens. One of the main drivers of agrarian change in Indonesia is the expansion of commercial agriculture, particularly in the form of large-scale oil palm and pulpwood plantations. This expansion has brought significant economic benefits to the country, including increased exports, foreign investment, and job creation. However, it has also led to the displacement of smallholder farmers, the destruction of natural habitats, and the loss of traditional livelihoods. This has had a negative impact on food se...

Menentukan Kehidupan di atas Sampah

Setiap hari manusia pasti memproduksi sampah, baik secara alami maupun buatan. Sampah merupakan materi sisa yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Secara alami tubuh manusia membuang materi berbahaya dari dalam tubuh melalui kencing, keringat dan kotoran manusia. Setiap hari, sampah alami tersebut dibuang ke lingkungan. Karena bersifat alami sehingga mudah diurai, sampah ini praktis tidak membawa pengaruh besar bagi lingkungan. Sampah buatan manusia merupakan jenis sampah yang berbahaya. Sampah ini bertahan lama di alam dan sangat sukar diurai oleh proses alami. Sampah ini berwujud padat, cair hingga gas. Sebagian besar bahan dasar penyusunnya merupakan zat buatan manusia yang tidak dikenali oleh sistem pengurai alami. Sehingga bisa menyebabkan sampah jenis ini bertahan lebih dari seratus tahun. Jika tidak dikelola dengan tepat, sampah yang membawa sifat racun dapat menyebabkan kematian bagi lingkungan maupun manusia. Sampah alami dan buatan ini setiap hari selalu dibuang ke lingkun...