Merdeka ... ?
ya, merdeka
sering kau dengar kawan
tapi, apa kau pahami
belum, sayang... belum!
57 tahun yang lalu,
merdeka, sudah dikobarkan bangsa Indonesia
merdeka, telah diraih bangsa kita
tapi sekarang lihat ... !
lihat kiri kananmu! semu ... semu ...
merdeka adalah ungkapan kuno pendahulu kita!
hanya tinggal kenangan
karena, Indonesia belum merdeka!
Kok bisa?
cermati kiri kananmu kawan!
perkosaan, pembunuhan, korupsi, kekerasan,
penindasan segala bidang!
apakah itu yang kau sebut merdeka?
sehina itukah merdeka?
apa bedanya dengan penjajahan?
sebiadab itukah merdeka?
Tidak ...!
aku yakin tidak kawan!
merdeka, hal termulia harapan manusia
merdeka, dasar hidup manusia
merdeka itu nyata, bukan ilusi belaka!
Aku mau merdeka!
di tanahku, Indonesia
kawan, maukah kau mewujudkannya?
demi kejayaan dan kemakmuran negeri kita
selamanya!
sekali merdeka, tetap merdeka!
Puisi ini salah satu masterpiece saya dan karya yang saya buat untuk konsumsi publik. Diterbitkan dalam buku berjudul "Puisi Rakyat Merdeka." Dalam buku itu terkumpul seratus puisi yang mencoba merefleksikan hakikat dan makna dalam perayaan kemerdekaan NKRI ke 57 tahun.
Buku seratus puisi merupakan hasil dari undangan Ranesi - Radio Nederland Seksi Indonesia di Hilversum pada 2002. Lima puluh tujuh diantaranya disiarkan secara langsung dalam acara Humaniora Budaya antara 12 Agustus 2002 - 9 September 2002. Dan karya ini adalah salah satunya yang dibacakan secara langsung via telpon. Uhm... ini adalah batu pijakan saya pertama kali untuk berkarya seni.
ya, merdeka
sering kau dengar kawan
tapi, apa kau pahami
belum, sayang... belum!
57 tahun yang lalu,
merdeka, sudah dikobarkan bangsa Indonesia
merdeka, telah diraih bangsa kita
tapi sekarang lihat ... !
lihat kiri kananmu! semu ... semu ...
merdeka adalah ungkapan kuno pendahulu kita!
hanya tinggal kenangan
karena, Indonesia belum merdeka!
Kok bisa?
cermati kiri kananmu kawan!
perkosaan, pembunuhan, korupsi, kekerasan,
penindasan segala bidang!
apakah itu yang kau sebut merdeka?
sehina itukah merdeka?
apa bedanya dengan penjajahan?
sebiadab itukah merdeka?
Tidak ...!
aku yakin tidak kawan!
merdeka, hal termulia harapan manusia
merdeka, dasar hidup manusia
merdeka itu nyata, bukan ilusi belaka!
Aku mau merdeka!
di tanahku, Indonesia
kawan, maukah kau mewujudkannya?
demi kejayaan dan kemakmuran negeri kita
selamanya!
sekali merdeka, tetap merdeka!
Puisi ini salah satu masterpiece saya dan karya yang saya buat untuk konsumsi publik. Diterbitkan dalam buku berjudul "Puisi Rakyat Merdeka." Dalam buku itu terkumpul seratus puisi yang mencoba merefleksikan hakikat dan makna dalam perayaan kemerdekaan NKRI ke 57 tahun.
Buku seratus puisi merupakan hasil dari undangan Ranesi - Radio Nederland Seksi Indonesia di Hilversum pada 2002. Lima puluh tujuh diantaranya disiarkan secara langsung dalam acara Humaniora Budaya antara 12 Agustus 2002 - 9 September 2002. Dan karya ini adalah salah satunya yang dibacakan secara langsung via telpon. Uhm... ini adalah batu pijakan saya pertama kali untuk berkarya seni.
Comments