Skip to main content

Daging Merah Meningkatkan Resiko Kanker Payudara

(Erabaru.or.id) - Menurut Harvard Medical School, bahwa hasil penelitian dokter terhadap 2 jenis penyakit yang paling ditakuti dan ingin dicegah kaum wanita mendapati, bahwasannya mengonsumsi daging merah mungkin dapat meningkatkan resiko wanita terkena penyakit kanker payudara. Perlindungan terhadap jantung dengan tambahan vitamin secukupnya tidak memberi hasil yang nyata.


Menurut laporan AP, bahwa hasil dari sebuah penelitian mendapati, rasio wanita yang setiap hari mengonsumsi lebih dari 1 dan ½ porsi daging merah terkena penyakit kanker payudara yang berhubungan dengan hormon itu dua kali lipat dibanding wanita yang hanya mengonsumsi 3 porsi daging merah setiap minggunya. Dan hasil penelitain lain juga mendapati bahwa apakah bila dilengkapi dengan multi vitamin secukupnya dapat mencegah masalah jantung wanita yang beresiko tinggi dan stroke, dan hasilnya didapati tidak memberi efek yang nyata.


Adapun penelitian mengenai vitamin di publikasikan di American Heart Association. Vitamin C dan E antioksidan ini dapat melekat pada zat yang mungkin merusak sel. Ilmuwan mencoba apakah mereka (vitamin) dapat mencegah penyakit seperti Alzheimer’s dan kanker atau penyakit lainnya. Ini merupakan penelitian dalam skala besar yang pertama dalam menguji vitamin C secara tersendiri demi kesehatan jantung, tidak berkombinasi dengan vitamin E atau vitamin lainnya. Lebih dari 8.000 wanita secara acak di distribusi mengonsumsi vitamin C, E atau Beta-karotena tersendiri, atau aneka jenis kombinasi selama hampir 10 tahun. Sedangkan sebanyak 5.442 wanita mengonsumsi asam daun dan makanan tambahan lebih dari 7 tahun.


Hasil penelitian mendapati, bahwa terbukti manfaat dari semua antioksidan ini sangat lemah, menurut ilmuwan, bahwa demi kesehatan pembuluh darah jantung, orang-orang tidak semestinya mulai terus menerus mengonsumsinya.


Adapun mengenai penelitian terkait di atas telah di terbitkan di Archives of Internal Medicine. The Nurses’ Health Study telah melacak makanan dan kesehatan lebih dari 90.000 wanita dan hasilnya ditemukan, bahwa wanita yang mengonsumsi daging merah sebagian besar merokok dan kelebihan berat badan, selain itu juga ditemukan daging merah berhubungan dengan meningkatnya resiko penyakit kanker payudara.


Penelitian sebelumnya pernah menyebutkan bahwa obesitas meningkatkan resiko kanker payudara, daging merah meningkatkan resiko penyakit kanker poros usus dan usus besar. Tampaknya kandungan kalori dan lemak daging merah cukup tinggi, jadi dengan mengurangi konsumsi daging merah mungkin adalah pilihan yang bijaksana.


Sumber : Dajiyuan

Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya Kena Tilang Kedua

Nasib orang siapa tahu, kira-kira begitulah bunyi sebuah kata bijak yang kerap kita dengar. Kejadian itu akhirnya terulang lagi pada 2 September 2008 jam 23.30 di sekitaran Tebet. Hari itu aku ada pertemuan dengan Edy dan Nai di Mampang Prapatan. Biasalah membahas tentang kerjaan. Setelah selesai, jam 23.00 aku dan Edy beranjak pulang dengan rute pertama adalah mengantar Edy ke Cawang, karena dia akan pulang ke Bogor. Sesampainya di jalan protokol, saat akan putar balik ke arah Cawang perasaan mulai tidak enak. Di beberapa titik kami menyalip patroli BM. Sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu muncul jika saja lampu motorku bekerja dengan baik. Sebelumnya memang sudah diingatkan Pandam untuk berhati-hati jika melalui jalan protokol apalagi dengan lampu yang hidup enggan matipun tak mau, bakal jadi sasaran empuk patroli BM. Perjalan menuju Cawang tidak menemui hambatan berarti, walaupun pupil mata harus bekerja maksimal, maklum perjalanan hanya memanfaatkan cahaya bulan dan sorot kenda...

#30DWC : Saya Bangkit karena Kalian, Terima Kasih Teman!

Menginjak hari ke 29, saya menilai bahwa #30DWC merupakan tantangan yang luar biasa. Tulisan ini merupakan kilas balik perjalanan saya mengikuti tantangan 30 hari menulis tanpa henti (#30DWC). Para peserta dipaksa menulis dan mengunggah tulisan setiap hari pada jam yang telah ditentukan.  Pada awal bergabung di #30DWC saya berpikir bahwa menulis setiap hari itu mudah. Jumlah kata yang disyaratkan dalam tulisan harian tersebut minimal sebanyak 200 kata. Rekam jejak saya di enam hari pertama cukup baik. Tulisan saya rata-rata bisa membukukan 1.000 kata di setiap unggahan.  Memasuki hari ketujuh, saya masih bisa mengirim tulisan. Namun stamina menulis saya sudah menurun. Saya mulai terlambat mengirim tagihan tulisan. Puncaknya adalah hari kesembilan. Hari itu adalah hari terakhir saya mengirim tagihan tulisan ke WA grup Aksara. Memasuki hari kesepuluh saya tidak aktif sama sekali. Alhasil saya menyandang status drop out. Setiap hari muncul rekap hasil tulisan teman-teman di grup....

Muara Angke, Monumen HAM Abadi

Bagi para penikmat sejarah Batavia , asal muasal nama Muara Angke ini sangat banyak ragamnya. Dan menarik untuk disimak. Tapi dalam rangka peringatan hari Hak Asasi Manusia ( HAM ) 10 Desember ini, saya akan menuliskan ulang tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di Jakarta. Kita akan bernostalgia di Batavia zaman Vereenigde Oost-Indische Compagnie ( VOC ) berkuasa di Nusantara. Pada mulanya Belanda datang ke Nusantara dengan maksud berdagang rempah-rempah. Namun karena persaingan dagang di antara negara penjelajah-pedagang seperti Portugis, Spanyol dan Inggris semakin sengit, membuat Belanda makin sewot dan gerah. Harga jual rempah-rempah setibanya di Belanda sangatlah mahal, karena rantai distribusinya sangat panjang. Untuk memotong jalur ini, maka sejak 1602 Belanda memulai kegiatan dagangnya di Nusantara. Semenjak mendapatkan Nusantara, Belanda ”seng ada lawan”. Pasalnya, seluruh perdagangan rempah-rempah telah dikuasai VOC. Hegemoni perdagangan ini semakin lama semakin...