Skip to main content

Kreasi Plastik di Media Massa

Usaha pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Seven Moms merupakan isu menarik di kawasan perkotaan. Sebagai salah satu usaha kepedulian lingkungan (Gerakan Hijau), kegiatan kreasi plastik ini ternyata cukup diminati oleh media. Media massa mengangkat isu lingkungan ini, seiring semakin banyaknya masyrakt yang peduli pada lingkungan.

Seven Moms pada kesempatan ini, merupakan sebuah kelompok yang terpilih untuk diangkat profilnya. Gaung kegiatan kelompok yang bekerja di Kapuk Muara ini, ternyata sudah didengar oleh masyarakat luas.

Sabtu, 23 Mei 2009, stasiun lokal TV One, dan CNN, sebuah stasiun televisi internasional mengangkat profil Seven Moms. Liputan yang dilakukan oleh kedua jaringan TV ini memang sudah pada porsinya untuk menyebarluaskan semangat peduli lingkungan di masyarakat luas.

“Apa yang dilakukan Seven Moms ini luar biasa sekali. Tidak banyak orang di wilayah padat penduduk mau mengerjakan hal seperti Seven Moms ini”, kata Ami reporter TV One.

“Selamat untuk kerja keras Seven Moms untuk mengelola sampah di lingkungannya. Pengemasan isu lingkungan melalui pengerjaan kreasi plastik ini merupakan strategi jitu penyebaran semangat peduli lingkungan. Sebuah kesadaran lingkungann yang patut dihargai” pesan Maggie Mazzetti reporter CNN.

Peliputan hasil kerja keras Seven Moms ini setidaknya dapat menjadi pemacu semangat masyarakat lain dalam mengelola lingkungannya. Seven Moms sendiri tidaklah cukup menyelesaikan permasalahan lingkungan Jakarta. Diperlukan semangat juga di masyarakat yang lain. Kami sudah memulainya dan masih tetap semangat. Andan mau menerima tantangan dari kami? Ayo bersama kita ciptakan Jakarta sebagai kota ramah sampah.

Sumber : Seven Moms

Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya Kena Tilang Kedua

Nasib orang siapa tahu, kira-kira begitulah bunyi sebuah kata bijak yang kerap kita dengar. Kejadian itu akhirnya terulang lagi pada 2 September 2008 jam 23.30 di sekitaran Tebet. Hari itu aku ada pertemuan dengan Edy dan Nai di Mampang Prapatan. Biasalah membahas tentang kerjaan. Setelah selesai, jam 23.00 aku dan Edy beranjak pulang dengan rute pertama adalah mengantar Edy ke Cawang, karena dia akan pulang ke Bogor. Sesampainya di jalan protokol, saat akan putar balik ke arah Cawang perasaan mulai tidak enak. Di beberapa titik kami menyalip patroli BM. Sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu muncul jika saja lampu motorku bekerja dengan baik. Sebelumnya memang sudah diingatkan Pandam untuk berhati-hati jika melalui jalan protokol apalagi dengan lampu yang hidup enggan matipun tak mau, bakal jadi sasaran empuk patroli BM. Perjalan menuju Cawang tidak menemui hambatan berarti, walaupun pupil mata harus bekerja maksimal, maklum perjalanan hanya memanfaatkan cahaya bulan dan sorot kenda...

#30DWC : Saya Bangkit karena Kalian, Terima Kasih Teman!

Menginjak hari ke 29, saya menilai bahwa #30DWC merupakan tantangan yang luar biasa. Tulisan ini merupakan kilas balik perjalanan saya mengikuti tantangan 30 hari menulis tanpa henti (#30DWC). Para peserta dipaksa menulis dan mengunggah tulisan setiap hari pada jam yang telah ditentukan.  Pada awal bergabung di #30DWC saya berpikir bahwa menulis setiap hari itu mudah. Jumlah kata yang disyaratkan dalam tulisan harian tersebut minimal sebanyak 200 kata. Rekam jejak saya di enam hari pertama cukup baik. Tulisan saya rata-rata bisa membukukan 1.000 kata di setiap unggahan.  Memasuki hari ketujuh, saya masih bisa mengirim tulisan. Namun stamina menulis saya sudah menurun. Saya mulai terlambat mengirim tagihan tulisan. Puncaknya adalah hari kesembilan. Hari itu adalah hari terakhir saya mengirim tagihan tulisan ke WA grup Aksara. Memasuki hari kesepuluh saya tidak aktif sama sekali. Alhasil saya menyandang status drop out. Setiap hari muncul rekap hasil tulisan teman-teman di grup....

Pelayanan Malaysia Airlines

Ini merupakan kali pertama aku melakukan perjalanan ke luar negeri. Untuk pertama kalinya, paspor di cap imigrasi. Penerbangan Malaysia Airlines (MAS) dari Soekarno Hatta, merupakan penerbangan penghubung untuk penerbangan internasional. Menaiki Boeing 747 series, kondisi kabin cukup nyaman. Bahasa melayu yang mereka gunakan, mengingatkanke pada film seri Upin Ipin. Perjalanan yang ditempuh dalam waktu 2 jam ini, merupakan perjalanan yang menyenangkan. Crew MAS, menyiapkan makanan yang sedap untuk disantap. Dan mereka juga menyediakan wine. Dalam penerbangan ini, entah salah tafsir dari apa yang aku sampaikan, menu untukku sepertinya mendapatkan ekstra. Minuman dapat double, selain jus juga dapat white wine. Dan makanan steam rice with chicken juga dapat double, karena ternyata ada spare di dapur. Well, itu adalah peberbangan yang menyenangkan. Dan tidak terlupakan.